Selasa, 19 Maret 2019

Ketua Umum PPP Romahurmuziy Seakan Meruntuhkan Ka'bah

20 tahun silam menjelang pemilu, Aceh menghijau laksana padang rumput ditengah gurun. Betapa tidak bendera PPP yang berlambangkan ka'bah bertebaran dimana- mana. Sehingga kami yang kecil mengira bahwa PPP merupakan partai tunggal dipemilu negeri ini. Jarang kami melihat bendera partai Golkar lebih lagi partai PDI berlogo kepala banteng.

Ketika saya beranjak dewasa dan mulai belajar untuk berfikir. Saya menemukan arti dibalik semua ini. Ya.. Kecintaan masyarakat Aceh terhadap agama Islam membuat partai PPP tubuh subur laksana jamur dimusim penghujan. Logo ka'bah seakan jabal magnet yang menarik hati masyarakat Aceh untuk berpayung dibawah bendera hijau PPP.

Ini mencerminkan betapa suci nya partai PPP kala itu dinusantara ini, belum dikotori oleh tangan-tangan jahil yang tak beragama.

Semenjak kejadiaan OTT ketua umum PPP, imajinasi saya terbang jauh kemasa silam, masa pra Islam ditanah Arab. Saat-saat dimana Gebernur Abrahah bersama pasukan gajah nya berencana menghancurkan ka'bah. Tapi Allah berkehendak lain, Ka'bah tidak terjamah oleh tangan Abrahah.

Sebagai orang awam saya beransumsi kisah meruntuhkan ka'bah telah usai dan lapuk ditelan masa. Namun cerita tersebut terngiang kencang lagi ditelinga ini, seakan ada membisikkan bahwa Abrahah milenial muncul kembali dinusantara ini.

Maka satu-satu nya cara menyelematkan partai ka'bah adalah dengan menyingkirkan Abrahah milenial hingga keakar-akar nya. Kami masyarakat Aceh tidak menyesal dengan PPP, tapi kami sakit hati jika partai kebanggaan kami dulu diobrak-abrik oleh para antek-antek Abrahah.

Kami cuma bisa berdoa, Ya Allah hancur Abrahah dan antek nya di partai yang berlambangkan ka'bah sebagaimana Engkau hancurkan Abrahah dimasa silam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketua Umum PPP Romahurmuziy Seakan Meruntuhkan Ka'bah

20 tahun silam menjelang pemilu, Aceh menghijau laksana padang rumput ditengah gurun. Betapa tidak bendera PPP yang berlambangkan ka'bah...